SELAMAT DATANG DI JURUSAN GIZI POLTEKKES KEMENKES MALANG
Jika Anda berkenan, silahkan mengisi BUKU TAMU,.. Terimakasih.

Wednesday, May 11, 2011

Pengaruh Konsentrasi Medium Ekstrak Bunga Rosela (Hibiscus sabdariffa) terhadap Mutu Nata De Aloe

INTIHA BATUL ‘AMAH. Pengaruh Konsentrasi Medium Ekstrak Bunga Rosela (Hibiscus sabdariffa) terhadap Mutu Nata De Aloe (Kajian Kadar Antosianin, Kadar Kalium, dan Mutu Organoleptik Nata De Aloe untuk Penderita Hipertensi) (Di Bawah Bimbingan YOHANES .K).

Perubahan pola makan menjurus ke sajian siap santap yang mengandung lemak, protein, dan garam tinggi tapi rendah serat pangan (dietary fiber), membawa konsekuensi terhadap berkembangnya penyakit degeneratif, antara lain jantung, diabetes mellitus, aneka kanker, osteoporosis, dan hipertensi. Hipertensi disebabkan oleh hubungan faktor-faktor genetik (keturunan) dan faktor-faktor gaya hidup. Konsumsi garam dapur yang berlebih karena budaya masyarakat yang boros dalam menggunakan garam, dapat diimbangi dengan konsumsi kalium yang tinggi untuk mencegah hipertensi. Bahan-bahan makanan yang banyak mengandung kalium, baik dikonsumsi oleh penderita hipertensi.


Nata merupakan minuman yang tidak mengandung zat gizi yang berarti, hanya saja sejumlah kecil senyawa karbohidrat saja. Oleh karena itu, perlu dikomplementasi dengan ekstrak bunga rosela untuk menambah kandungan zat gizinya sebagai alternatif untuk penderita hipertensi.

Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Teknologi Pangan Jurusan Gizi – Politeknik Kesehatan Departemen Kesehatan Malang dan Laboratorium Kimia Universitas Muhammadiyah Malang pada Bulan April – Mei 2008. Penelitian ini menggunakan perlakuan konsentrasi medium ekstrak bunga rosela dengan 5 taraf perlakuan yaitu 1,7% (P1), 3,3% (P2), 5% (P3), 6,7% (P4), dan 8,3% (P5) dengan replikasi masing-masing 3 kali. Data yang diambil antara lain kadar antosianin, kadar kalium, dan mutu organoleptik (warna, rasa, dan aroma). Untuk mengetahui pengaruh konsentrasi medium ekstrak bunga rosela terhadap kadar antosianin dan kadar kalim nata de aloe digunakan uji One Way Anova. Untuk mengetahui mutu organoleptik nata de aloe digunakan uji Kruskall Wallis dan dilanjutkan dengan uji Multiple Comparison Test.

Hasil uji statistik terhadap data kadar antosianin dan kadar kalim yang diperoleh, diketahui bahwa konsentrasi medium ekstrak bunga rosela memberikan pengaruh yang tidak signifikan. Hasil uji organoleptik menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan terhadap warna dan rasa nata de aloe, sedangkan untuk aroma memberikan pengaruh yang tidak signifikan. Secara keseluruhan nata de aloe dengan konsentrasi medium ekstrak bunga rosela 5% (P3) masih dapat diterima oleh konsumen. Saran yang diberikan dalam Karya Tulis Ilmiah ini adalah taraf perlakuan P3 (15 g kelopak rosela dan 130 g lidah buaya) bila dikonsumsi setiap hari selama 12 hari diharapkan dapat menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi sampai batas normal. Penelitian lebih lanjut tentang daya simpan nata de aloe terhadap mutu nata de aloe perlu dilakukan. Penelitian lebih lanjut tentang kandungan antioksidan (vitamin C dan vitamin A) pada nata de aloe karena pada lidah buaya dan bunga rosela juga terdapat kandungan antioksidan yang cukup tinggi untuk menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi.

Kata Kunci : Nata De Aloe, Rosela, Antosianin, Kalium, dan Mutu Organoleptik.

Peta Lokasi Kampus

Photobucket
INFORMASI PENDAFTARAN MAHASISWA BARU POLTEKKES KEMENKES MALANG, KLIK DISINI